Tentang Kubur Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam



     Aisyah rodhiyallohu ‘anha meriwayatkan dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam, bahwasanya Beliau bersabda dikala sakitNya yang menghantarkan pada kematianNya: Alloh melaknat orang-orang yahudi dan nashrani, yang telah menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid, kemudian Aisyah berkata: kalau bukan karena hal itu, niscaya kubur beliau akan dinampakkan, hanya saja aku takut kubur Beliau akan dijadikan masjid. HR. Bukhori Muslim
Al-Asqolany mengatakan: Apa yang telah dikatakan oleh Aisyah tersebut adalah sebelum perluasan masjid nabawy.
     Kemudian dari perkataan Aisyah di atas kita bisa mengambil sebuah ketetapan, jika tidak dimungkinkan melaksanakan sholat kecuali di dalam masjid yang ada kuburannya seperti masjid nabawy sekarang, dimana didalamnya terdapat kubur Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam dan kedua shahabatnya yaitu Abu Bakar dan Umar rodhiyallohu ‘anhuma, berada di arah qiblatnya orang-orang yang melaksanakan sholat di masjid tersebut, maka hal tersebut diperbolehkan jika diantara yang sholat dan kuburan diberi sekat atau pembatas.
An-Nawawy mengatakan: Bangunlah di atas kuburan tersebut, tembok yang tinggi, yang melingkar di sekitarnya, supaya tidak nampak kuburan tersebut dari semua arah, dan di atur sehingga masing-masing menyatu, ini di lakukan agar supaya tidak ada seorang pun yang melaksanakan sholat menghadap kuburan tersebut.
Wallohu a’lam.

oleh: ibnu muzani aljalawi