Niat yang baik bagi seorang Tholibul ‘Ilm



     Niat yang baik dalam mencari ilmu adalah bertujuan hanya mengharap wajh Alloh Azza wa Jalla, beramal dengannya, menghidupkan syari’ah, menerangi hatinya dan menghiasi bathinnya, mendekatkan diri pada Alloh di hari pertemuan nanti dan juga dalam rangka membentuk keluarga yang di ridhoi oleh Alloh.
     Sufyan uts Tsauri berkata: Aku sama sekali tidak pernah tergesa-gesa selain dalam menata niatku.
     Niat yang baik bukanlah untuk tujuan keduniaan, seperti berharap menjadi tokoh ditengah-tengah masyarakat, mengharapkan kedudukan terhormat, materi, supaya di pandang oleh kerabat, di muliakan orang banyak, mendapat posisi istimewa dalam majlis-majlis dan lain sebagainya, maka seyogyanya dia segera merubah tujuan-tujuan yang hina tersebut dengan yang lebih baik.
     Abu yusuf rohimahulloh berkata: Wahai kaumku, harapkanlah dengan ilmu kalian keridhaan Alloh Ta’ala. Sungguh tidaklah aku duduk di suatu majlis ilmu yang aku niatkan padanya tawadhu’, kecuali aku bangun dalam keadaan telah mendapat kemuliaan. Sebaliknya tidaklah aku duduk di satu majlis ilmu yang aku niatkan untuk mengalahkan mereka kecuali aku bangun dalam keadaan Alloh bukakan aibku.
     Ilmu adalah salah satu ibadah dan taqarrub kepada Alloh Ta’ala, maka barang siapa mengikhlashkan niat di dalamnya hanya karena Alloh semata, ilmunya akan di terima, bersih dan bertambah keberkahannya, dan jika dia menyengaja bukan karena mengharap wajh Alloh Ta’ala, maka hilang dan sia-sialah, rutinitasnya merugi karena hilangnya tujuan-tujuan baik tersebut, dia tidak mendapatkannya, kosong tanpa tujuan dan dia telah menyia-nyiakan apa yang telah diusahakannya selama ini.

( Diterjemahan dari ucapan Syeikh Abu abdillah, Muhammad bin ibrahim bin jama’ah al-kinani al-mishri asy-syafi’i dalam Tadzkirotus sami' dengan sedikit penyesuaian )